Kupas Tuntas Komponen HUB pada sepeda

 Hub adalah komponen sepeda yang berada di pusat roda yang terhubung dengan rim/velg melalui jari-jari. Hub sepeda berfungsi untuk membuat roda sepeda bebas berputar.

Sepeda memiliki dua roda sehingg ada dua hub pada sepeda, yaitu hub roda depan dan hub roda belakang. Hub roda belakang tidak hanya memiliki fungsi untuk membuat roda sepeda bebas berputar, tetapi menjadi bagian dari sitem peenggerak sepeda. Komponen utama pada hub sepeda adalah axle/as, bearing/laher, casing/rumah. Bentuk, jenis, dan  ukuran dari komponen pada hub sepeda berpengaruh pada kompabilitas dan fungsi dari hub itu sendiri. Ada banyak standard dan jenis dari hub sepeda, yang saya tulis mudah-mudahan bisa mengcover pengertian secara umum.

AXLE/AS

Axle/ada pada hub sepeda terdiri dari batang logam yang berfungsi sebagai ponopang, penahan dan poros perputaran roda pada rangka sepeda. Sehingga bentuk dan ukuran frame sepeda harus sesuai dengan ukuran axle pad hub sepda. Akibatnya kita tidak bisa mengganti jenis axle pada fork sepeda kita tanpa mengganti frame, atau forknya sekalian. Sekarang ini banyak hub yang bisa dikonversi untuk menerima berbagai macam axle dengan adapter. Berdasarkan bentuk dan cara kerja, jenis axle yang biasa ditemui pada hub sepeda baik di roda depan atau belakang, yaitu:

Skewer

Arti skewer sendiri adalah tusukan. Penambahan istilah Quick Release (QR), karena Skewer biasanya memakai memakai sistem yang mudah dilepas, tinggal menarik tuas/lever ke arah luar untuk membuka, dan sebaliknya untuk mengunci. Skewer masuk di dalam hub di bawah drop out rangka sepeda yang terbuka (open/slotted) untuk menjaga posisi roda, di salah satu ujungnya baut pengunci (adjusting nut), dan di ujung lain ada lever Quick Release. Baut pengunci diputar untuk mengencangkan roda pada hub, lalu tuas/lever QR ditekan ke arah hub untuk mengunci roda. Walaupun jarang, ada beberapa jenis skewer yang tidak memakai sistem QR, tetapi memakai baut. Pada kedua sisi skewer, terdapat per atau spring untuk mempermudah pengaturan posisi skewer.
Hub sepeda jenis Skewer - QR
Hub sepeda jenis Skewer – QR
Fork Dropout Terbuka atau Open
Fork Dropout Terbuka atau Open

Thru Axle

Thru axle masuk di dalam hub pada rangka sepeda dengan drop out tertutup (closed). Thru Axle mempunyai diameter batang yang lebih besar, sehingga lebih kokoh untuk menahan roda sepeda. Dan juga thru axle ada di dalam dropout, jadi roda lebih susah untuk terlepas dari fork atau dropout frame, karena lebih terjaga untuk tekanan dari segala arah. Sedangkan skewer, hanya seperti menopang pada fork, jika baut tidak terlalu kencang, maka ketika fork atau sepeda terangkat ke atas, roda sepeda bisa lepas.
Secara umum, istilah QR itu dikonotasikan sebagai skewer, seperti nama axle 100QR adalah skewer untuk lebar hub 100mm yang menggunakan sistem QR. Dan TA untuk Thru Axle, seperti 110TA adalah Thru Axle untuk lebar hub 110mm. Walaupun jarang, ada beberapa produk Thru axle yang memakai QR, bukan memakai baut. Jadi, jangan terkecoh pada penamaan, lihat bentuk, keterangan, dan spesifikasi untuk lebih pasti.
Hub sepeda jenis Thru Axle dengan QR
Hub sepeda jenis Thru Axle dengan QR
Fork Dropout Tertutup atau Closed
Fork Dropout Tertutup atau Closed

Mur dan Baut

Penguncian dengan mur atau baut sudah jarang ditemui pada sepeda gunung atau balap keluaran terbaru yang berkualitas. Biasanya ditemui pada sepeda lama, atau sepeda anak sekarang ini. Pada axle jenis baut atau mur ini, axle dikuci dengan baut atau mur pada kedua ujungnya. Spacing/lebarnya umumnya 100mm pada hub depan, dan 135mm pada hub belakang.
Hub sepeda jenis Mur dan baut
Hub sepeda jenis Mur dan baut
Boost adalah standard frame dan axle terbaru yang banyak dipakai oleh pabrikan sepeda. Boost mempunyai axle yang lebih lebar 6mm untuk axle roda depan, dan 10 mm untuk axle roda belakang. Dirancang untuk sepeda 29er agar bisa dipasangkan roda yang lebih lebar dan kuat. Karena lebih lebar, membuat roda lebih kokoh, dan sudut jari-jari sepeda yang lebih landai untuk struktur roda yang lebih kuat. Frame sepeda juga harus kompatible dengan boost agar bisa dipasang axle boost.
Perbedaan dimensi pada hub BOOST sepeda
Perbedaan dimensi pada hub BOOST sepeda
OLD (Over Locknut Distance): Selain ukuran diameter dari axle dan skewer, hub roda harus mempunyai panjang yang sama dengan lebar dari dropout frame atau fork sepeda. Untuk hub yang lebih pendek dari lebar dropout atau fork, biasanya masih bisa dipasang dengan penambahan spacer, washer, agar hub bisa tetap stabil ketika dipasang. Lebar dropout sepeda atau fork diukur dari jarak antara permukaan bagian dalam. Sedangkan pada hub, diukur dari sisi terluar dai locknut (mur pengunci), yang akan bersentuhan dengan bagian dalam dropout. Kebanyakan cartridge bearing hub tidak memiliki locknut, jadi diukur dari sisi/punggungan terluar dari ujung axle atau as. panjang dari pengukuran ini dinamakan OLD (Over Locknut Distance).
Ukuran OLD (Over Locknut Distance)
Ukuran OLD (Over Locknut Distance)
Tabel di bawah adalah rangkuman untuk standard lebar dan diameter axle sepeda untuk roda depan dan roda belakang sepeda.
RODA DEPAN
Lebar HubDiameter AxleType dan keterangan
100mm9mmQR9 – Tradisional Hub roda depan menggunakan hollow axle dengan diameter 9mm. Fork yang bisa dimasukkan 9mm QR adalah fork dengan dropout terbuka.
100mm15mmQR15 – Menggunakan axle dengan diameter 15mm, biasanya digunakan pada sepeda gunung dan Cross Country (XC).
110mm15mmBoost 15 – Thru axle untuk frame sepeda yang memiliki frame Boost. Karena lebih lebar, sepeda bisa memakai ban yang lebih lebar dan lebih keras.
110mm20mmBoost 20 – Thru Axles, populer pada sepeda untuk jarak jauh dan sepeda yang memutuhkan kekuatan roda.
RODA BELAKANG
Lebar HubDiameter AxleType dan Keterangan
135mm10mmStandard lama pada sepeda, axle menjadi bagian dari hub sepeda. Hanya bisa dipakai pada sepeda dengan dropout terbuka.
135mm12mmPernah populer sebelum digantikan oleh 142mm, sudah jarang ditemui pada sepeda baru. Banyak pabrikan yang menggunakan axle jenis thru axle.
142mm12mmStandard Thru Axle – Paling banyak ditemui sekarang ini pada sepeda. Thru axle yang cukup lebar dan kuat, untuk menstabilkan sepeda pada tikungan/cornering dan balapan.
148mm12mmHanya untuk frame sepeda Boost atau yang compatible. Untuk pemakaian jenis ban yang lebih lebar lagi.
150mm/157mm12mmKebanyakan dipakai oleh sepeda gunung downhill, dengan hub yang sangat lebar, agar memaksimalkan kekuatan roda. Kebanyakan sepeda baru MTB DH memakai lebar 157mm.

BEARING / LAHER

Bearing dalam Bahasa Indonesia berarti bantalan. Dalam ilmu mekanika bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan. Bearing menjaga poros (shaft) agar selalu berputar terhadap sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier agar selalu berada pada jalurnya.  Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik.
Bearing atau laher adalah komponen sebagai bantalan untuk membantu mengurangi gesekan peralatan berputar pada poros/as. Bearing atau laher ini biasanya berbentuk bulat. Bearing pada sepeda dipasang pada axle roda dan ditempat-tempat yang berputar lainnya.
Harga hub, wheelset atau roda yang semakin mahal, bisanya diikuit dengan pemakaian komponen yang lebih bagus juga. Untuk bearing pada sepeda, bisa menggunakan besi, baja (hardened steel), sampai keramik. Pelor atau bola keramik yang bagus memiliki bentuk yang lebih bulat, lebih mulus, dan lebih keras, untuk mengurangi gesekan dan meningkatkan performanya yang lebih loncer. Walaupun begitu, pelor besi yang bagus lebih tahan lama daripada pelor keramik yang murah.
Lubrikasi dan pelumasan adalah kunci untuk bearing dapat bekerja dengan baik. Gesekan antar pelor pada bearing akan mengurangi performa bearing. Adanya kotoran yang masuk, pelumas yang keluar/tumpah ketika disemprot air, akan membuat bearing cepat aus. Bearing yang berkualitas memiliki seal (penutup) yang bagus untuk menghindari masuknya pengotor, dan menjaga agar lubrikan bisa bertahan lama.
Ada banyak jenis bearing pada hub sepeda, saya ambil 2 contoh umum saja, yaitu:

Cup and cone Bearing (Loose ball)

Jenis yang sangat umum dan sudah lama dipakai. Cup dengan dinding yang melengkung untuk menahan pelor/peluru/mimis, cone ditekan dari atas untuk menahan pelor pada tempatnya. Kelebihan cup and cone bearing ini adalah daya tahan yang kuat, mudah untuk perawatannya, distribusi tekanan yang baik, dan gesekan yang lebih kecil (menghasilkan perputaran yanglebih halus).
Bearing jenis Cup and Cone
Bearing jenis Cup and Cone

Cartridge Bearing

Bearing yang muncul belakangan, banyak ditemukan pada sepeda zaman sekarang. Pelor sudah terbungkus di dalam cartridge (pembungkus) logam atau plastik yang tertutup. Cartridge ini juga mempunyai seal karet atau plastik, untuk menutup cartridge agar mengurangi masuknya kotoran ke dalam bearing. Jenis cartridge bearing ini tidak selalu lebih bagus dari cup and cone bearing, hanya harganya lebih murah, karena lebih mudah untuk diproduksi.
Cartridge bearing lebih susah untuk dibongkar untuk perawatan dan perbaikan, biasanya langsung diganti ketika ada gejala kerusakan. Kelebihan cartridge bearing adalah mudah diganti jika rusak, dan cukup mengganti bearingnya saja, tidak perlu mengganti hub.
Setiap hub sepeda mempunyai 2 bearing di kiri dan kanan, umumnya bearing hub roda depan menggunakan 10 pelor dengan ukuran 3/16″ (4.762mm), sedangkan hub roda belakang menggunakan 9 pelor dengan ukuran 1/4″ (6.35mm).
Bearing jenis cartridge bearing
Bearing jenis cartridge bearing

HUB RODA DEPAN

Pemilihan hub untuk roda depan cukup sederhana, ditentukan oleh jenis axle dan jenis brake/rem/mount, dan jari-jari sepeda. Pada bagian pinggir hub sepeda, ada bagian yang menonjol dan memiliki lubang-lubang untuk memasukkan jari-jari sepeda, dimana jumlah jari-jari sepeda tergantung dari jenis sepeda dan jenis rim yang dipakai. Untuk axle, sesuai dengan bentuk dan dimensi yang telah dijelaskan di atas.

Jari-jari pada hub sepeda

Hub shell adalah bagian dari hub, terletak di pinggir dengan bentuk yang menonjol di sisi kiri dan kanan, memiliki lubang untuk jari-jari sepeda. Beberapa roda sepeda (seperti Full Speed Ahead RD-800), memerlukan lubang tambahan di tengah hub untuk jari-jari. Bentuk unik lain hub shell adalah pada roda sepeda Bontrager dan Zipp, yang posisi lubang untuk jari-jari tidak terlihat dari samping. Lainnya seperti (Velomax/Easton), memiliki jari-jari yang memiliki ulir/drat/thread untuk dipasang pada hub sepeda.
Jumlah dari jari-jari sepeda akan berpengaruh pada kekuatan dan berat sepeda. Sepeda balap biasanya memiliki 24 jari-jari, sedangkan sepeda gunung memiliki 32 sampai 36 jari-jari. Begitu juga untuk jumlah jari-jari di roda depan bisanya lebih sedikit dari jumlah jari-jari pada roda belakang sepeda.

Brake Mount / Dudukan rem pada hub

Ada 3 jenis rem pada sepeda yang mempengaruhi bentuk dari hub sepeda baik depan dan belakang.
Rim Brake
Jika sepeda menggunakan rim brake (Cantilever, Caliper, Dual Pivot, Center Pull, V Brake, U Brake), maka hub sepeda tidak memerlukan mount/attachment/dudukan untuk rem sepeda. Walaupun memungkinkan untuk menggunakan hub dengan dudukan disc brake pada sepeda dengan rim brake, namum sangat jarang dilakukan.
Disc brake ISO (6-bolt)
Jika menggunakan disc brake pada sepeda, maka perlu ada dudukan untuk menahan piringan rem cakram pada hub roda. Untuk rem ISO (6 bolt), hub sepeda memiliki 6 lubang baut untuk menahan piringan rem cakramnya.
Disc Brake Center Lock
Jenis rem cakram yang diciptakan oleh Shimano, menggunakakn spline/sirip dan lock ring untuk menahan disc pada hub sepeda. Jenis hub untuk disc brake center lock, bisa dipasang adaptor agar bisa menerima disc brake ISO (6 bolt). Tetapi hub disc brake ISO (6 bolt) tidak bisa menerima jenis disc brake center lock.
Brake Mount - Dudukan rem pada hub
Brake Mount – Dudukan rem pada hub

HUB RODA BELAKANG

Hub roda belakang sepeda memiliki bentuk yang lebih kompleks. Hal-hal yang menentukannya selain yang sama dengan hub depan (jenis axle dan jenis brake/rem/mount, dan jari-jari sepeda), juga ditentukan oleh driver/freewheel.

Driver/Freewheel

Driver pada hub roda belakang, berfungsi untuk memutar roda belakang. Hub roda belakang tersambung dengan sprocket (gerigi) yang terhubung dengan rantai, yang berputar ketika pedal sepeda dikayuh.
Freewheel pada sepeda adalah sistem pada driver yang memungkinkan pedal sepeda diam walaupun roda belakang berputar (coasting); atau pada saat roda belakang berputar maju atau diam kita bisa memutar pedal sepeda ke belakang.
Tidak semua sepeda memiliki freewheel, contoh sepeda yang tidak memiliki freewheel adalah sepeda fixed gear atau fixie, dimana setiap perputaran roda selalu diikuti perputaran pedal, baik ke depan atau belakang.
Mekanisme di dalam freewheel sepeda
Mekanisme di dalam freewheel sepeda
Bunyi klik atau suara jangkrik pada sepeda yang sering kita dengar berasal dari freheewheel. Suara jangkrik itu muncul hanya ketika kita tidak mengayuh pedal sepeda. Karena pawl (kuku macan) yang ditekan oleh per menghantam ratchet atau body frewheel yang bergerak. Jumlah pawl/teeth/kuku macan juga dijadikan pertimbangan ketika memilih hub sepeda.
Jumlah pawl/teeth/kuku macan yang sedikit tetapi lebih besar bisa membuat sepeda memiliki torque (gaya putar) yang lebih besar, seperti pada sepeda gunung DH/gravity atau beberapa jenis sepeda BMX. Sedangkan Jumlah pawl/teeth/kuku macan yang lebih kecil tetapi banyak, akan membuat transfer tenaga yang lebih responsif untuk berakselerasi.

Hub-Freewheel dan Freehub

Jangan dibingungkan dengan istilah freewheel dan freehub, keduanya adalah barang yang berbeda. Pada sepeda generasi lama, hub sepeda hanyalah hub dengan ulir/drat/thread pada satu sisi, ulir ini berguna untuk menahan rear gear cluster (kumpulan gigi/sprocket) yang memiliki freewheel di dalamnya. Jadi freewheel pada sepeda lama terdapat pada rear gear cluster, yang dimasukkan ke dalam hub sepeda.
Freehub diciptakan oleh Shimano, yang kemudian diadaptasi oleh pabrikan lainnya. Pada freehub, hub dan freewheel sudah menjadi satu bagian, atau dengan kata lain freewheel sudah ada di dalam hub. Freehub dan freewheel tidak kompatibel antara satu dan lainnya. Gambar di bawah menjelaskan perbedaan antara freewheel dan freehub.

Hub Freewheel

Istilah freewheel sudah sangat umum dipakai untuk mejelaskan hub yang menggunakan freewheel. Hub-freewheel secara penampakan, yang paling membedakannya adalah adanya ulir/threads. Untuk memasang gigi belakang, kita harus memutar sprocket dan frewheel pada hub. Pada sepeda multi gear, hub freewheel biasanya bisa dipasang 6 atau 7 sproket (sangat jarang yang sampai 8 atau 9 sprocket). Pada hub freewheel, sprocket-sprocket sudah terpasang bersamaan menjadi satu kesatuan, yang tidak bisa dipisah-pisah atau ditukar.
Kelebihan freewheel dari freehub adalah harganya umumnya lebih murah dari pada freehub.

Freehub / Casette

Pada akhir 1980an, Shimano menciptakan freehub dan casette (sering disebut juga cassette freehub), sebuah sistem hub untuk performa yang labih bagus. Freehub sudah terintegrasi dengan freewheel di dalamnya, freehub tidak memiliki ulir, tetapi memiliki spline (alur menonjol seperti sirip). Casette atau kumpulan dari satuan sprocket dimasukkan ke dalam hub mengikuti alur spline, lalu dikunci dengan lockring, sprocket pada casette merupakan satuan yang bisa dilepas-lepas sehingga mudah untuk diganti.
Kelebihan freehub dibandungkan freewheel adalah, sprocket-sprocket (cassette) akan lebih kokoh terpasang pada hub, karena pemasangannya pasti presisi (harus mengikuti alur spline) dan tegak lurus. Sedangkan hub freewheel, karena dipasang pada ulir, ada kemungkinan pemasangan yang miring dan tidak presisi, dan jika drat mulai aus membuat daya cengkaramnya berkurang.
Perbedaan lainnya antara frewhub dan frewheel ketika berputar adalah pada freehub lockring (fitting tool) ikut berputar ketika sprocket berputar. Sedangkan pada freewheel, fitting tool tidak ikut berputar ketika sprocket berputar.
Animasi perputaran Hub - Freewheel
Animasi perputaran Hub – Freewheel
Animasi perputaran Freehub-Cassette
Animasi perputaran Freehub-Cassette
Kelebihan lain dari freehub adalah posisi bearing yang lebih lebar dari pada posisi bearing pada freewheel (lihat gambar di bawah). Posisi bearing yang lebih lebar, seperti kita yang berdiri dengan kaki rapat dan kaki yang terbuka, pastinya kaki yang terbuka memberikan kuda-kuda atau penahan yang lebih kokoh. Sehingga dengan freehub, sepeda akan lebih lebih stabil terhadap tekanan, guncangan, dan juga bisa dipasang sprocket yang lebih banyak tanpa mengurangi kekuatan struktur hub sepeda.
Pada sepeda dengan freehub, jumlah sprocket yang bisa dipakai bisa dari 7 sampai 12 sprocket.
Freewheel vs freehub
Freehub Vs Freewheel Hub

Jenis / Type Freehub

Hub sepeda freehub memiliki banyak sekali jenis, dan tidak semua kompatible satu sama lainnya. Perhatikan manual dan spesifikasi untuk memilih ukuran dan jenis yang cocok. Kompabiliti detail freehub dan casette mungkin nanti akan kita bahas terpisah, sementara kita lihat beberapa jenis-jenis freehub.

Shimano

Standard yang dipakai Shimano mungkin yang paling banyak beredar dan diproduksi oleh pabrikan lain. Shimano mengeluarkan beberapa jenis freehub untuk perbaikan performa dan penambahan jumlah sprocket pada sepeda.
  • Uniglide
    Jenis freehub dan cassette pertama yang direlease, bersamaan dengan diperkenalkannya freehub oleh Shimano. Uniglide mempunyai 9 spline (tabs) yang bentuknya simetris dan sejajar sepanjang lingkaran freehub, sehingga sprocket bebas diposisikan pada hub. Sprocket terkecil pada Uniglide tidak memiliki spline, tetapi memiliki ulir untuk dipasang pada freehub Uniglide. Uniglide sekarang sudah tidak diproduksi lagi.
  • Hyperglide (Uniglide Compatible)
    Lalu muncul freehub Hyperglide yang masih kompatible dengan Uniglide, sprocket terkecil menggunakan ulir. Hyperglide (Uniglide Compatible) memiliki 9 spline, tetapi ada satu jarak spline yang lebih lebar dari yang lainnya, atau tidak simetris. Hal ini membuat, sprocket hanya bisa dipasang pada satu posisi.
  • Hyperglide
    Hyperglide mungkin standard freehub yang paling umum dan paling banyak dipakai. Produsen dan merk lain juga memproduksi freehub hyperglide yang kompatibel dengan Shimano.
    Hyperglide yang tidak memiliki ulir lagi, sprocket terkecil juga sudah harus spline, lalu dikunci dengan lockring. Hyperglide bisa menerima sprocket dari freehub Uniglide, tetapi tidak yang terkecil.
  • Hyperglide + (Micro Spline)
    Tahun 2018, Shimano mengeluarkan standard freehub baru, yaitu Hyperglide + atau Micro Spline, untuk sepeda gunung dengan 11 dan 12 speed, dan XTR cassette. Hyperglide + atau Micro Spline memiliki jumlah spline yang lebih banyak lagi, yaitu 23 spline, dibandingkan dengan Hyperglide yang memiliki 13 spline. Freehub Micro Spline bisa dipasangkan dengan sprocket terkecil sampai ukuran 10T.
    Sekarang ini (akhir 2018), hanya Shimano dan DT Swiss yang memproduksi freehub Micro Spline.
Jenis Hub sepeda Shimano Uniglide - Hyperglyde - MicroSpline
Jenis Hub sepeda Shimano Uniglide – Hyperglyde – MicroSpline

Campagnolo

Standard dari Campagnolo sedikit unik, hanya bisa dipakai oleh cassette dari Campagnolo saja.
7 and 8 speed freehub – standard lama
8 speed Exa-Drive freehub
9 speed freehub – standard lama
9-10-11 speed freehub – standard sekarang

SRAM

Produsen sepeda dan komponen seped SRAM juga memiliki jenis freehubnya sendiri yaitu XD untuk 10, 11, dan 12 speed sepeda gunung, yang bisa menggunakan sprokcet sampai ukuran 10 teeth. Sedangkan untuk sepeda balap, menggunakan XDR (XD Road). Awalnya XD dan XDR freehub hanya menerima XD dan XDR cassette, tetapi sekarang sudah bisa menerima casette dari merk lain juga.
SRAM XX1 XD Hub
SRAM XX1 XD Hub

HUB SEPEDA JENIS KHUSUS

– Hub Brake (Rem Coaster)

Rem Hub atau Rem Coaster adalah hub roda belakang khusus pada sepeda yang bisa berfungsi sebagai rem untuk menghentikan laju sepeda dengan memutar pedal ke arah belakang (lalu menahan pedal pada posisi tertentu), dan juga memutar roda ketika pedal diputar ke arah depan. Hub brake juga memiliki sistem yang mirip dengan freewheel untuk coasting, tetapi dengan mekanisme yang berbeda. Sepeda dengan rem hub bisa dikenali dengan adanya pegangan tambahan dari hub sepeda ke chainstay (belakang frame), untuk menahan agar hub tidak berputar ketika melakukan pengereman.
Awalnya sepeda dengan rem hub hanya untuk single speed, tetapi sudah ada hub yang memiliki rem dan gear bersamaan di dalamnya.

– Hub Gear

Atau Internal-gear hub adalah sistem gearing di dalam hub sepeda, yang menggunakan sistem gear (planetary). Bebebeda dengan sistem gear yang biasa kita temui, hub gear tidak terlihat dari luar, karena tertutup di dalam hub roda belakang. Untuk mengganti gear/gigi pada sepeda, bisa menggunakan tuas atau twist-grip (pegangan pada stang yang bisa diputar).
Awalnya hanya untuk 3 speed, tetapi pada sepeda modern bisa sampai 14 speed.
Hub Gear Shimano Alfine
Hub Gear Shimano Alfine

– Hub Dinamo

Dinamo Hub sepeda adalah pembangkit listrik yang dipasang di dalam hub sepeda (roda depan), bisanya digunakan untuk menyalakan lampu sepeda. Sebenarnya, banyak juga dinamo hub yang bukan dinamo (dinamo sebenarnya menghasilkan arus listrik DC – Direct Curent), tetapi banyak dinamo hub sepeda menghasilkan arus listrik AC (Alternating Current) dari induksi magnet.
Dinamo hub sepeda, mengubah perputaran pada roda sepeda (energi kinetik) menjadi listrik. Kebanyakan dinamo hub sepeda keluarannya dibatasi pada 3 Watt pada 6 Volt, walau beberpa bisa sampai 6 Watt pada 12 Volt.

BUMI BATARA GURU CYCLING CLUB

BBG Cycling Club dibentuk untuk menjadi wadah para Goweser yang Serius dan intens dalam berolahraga Sepeda di kota Malili Kabupaten Luwu Timur, Segenap member dan pengurus mengundang anda semua untuk ikut bergabung dalam Komunitas BBG Cycling Club ini agar bersama kita semua mengolahragakan masyarakat luwu timur khususnya warga kota Malili...

Tidak ada komentar :

Posting Komentar